Tak disaksikan ramai
kota
Ilalang kotor ini
dipinggir sungai Jakarta
Yang setiap malam
terkadang disiram kekotoran
Jadilah sebuah palung
muara yang dibuai kerasnya air kotor
Itulah aku yang
terbelenggu pikiran fana
Mengungkit cobaan dunia
yang tak kunjung membaik
Mencari kebenaran yang
disimpan terselubung
Dan terlalu banyak
berpikir
Hingga kukira dunia
bukan disini
Diri ini bukanlah aku
Jika gemericik hujan
gelap bertebaran diterang siang
Alirkan suasana nada
sendu bebas membentang
Lumuri ilalang kotor
ini dengan air-air kekotoran
Aku mau semuanya
digenggaman
Selalu ada, rapi, dan
cantik
Tapi bukti-bukti nyata
sesak menghampiri
Karena belum temukan
kabar baik yang kumau
Serta alirkan lagi
buaian air-air itu
A, B, C, dan pasti akan
D
Adegan budayaku sudah
terlalu kotor
Temukan ilalang ini
berdiri dikebun duri mawar tak bertepi
Semakin lama semakin
sakit oleh dosa
Kalimat apa yang bisa
menghapus dosa-dosaku
Iba melihat hati besar
yang sudah menjadi terlalu kecil
Aku mau berhenti
lanjutkan aliran air itu
Yang kotor kini selalu
membayangkan yang bersih
Taburi dunia dengan
ketenangan yang menyejukan
Tangguh lindungi
ilalang ini oleh tusukan duri mawar
Dan diri ini adalah aku
Yang selalu bersih
(ZJTJZ-100513)