Rabu, 15 Mei 2013

25 MEI



Disini, dibibir pantai kematianmu
Dibeku bunga es kenangan terakhirku
Yang merasakan gorden hujan linang air mataku
Dari mulai malam bulan sabit hingga purnama dihatiku

Seribu pisau cobaanMu menyayat hatiku, Tuhan
Bersedih garis dan bintik awan diujung kasihku
Dan kau semut hitam bersinar mentari untukku kau beri
Namun semua hanya lalu, kini Tuhan memelukmu diangkasa surga

Pasca dirimu, jantung rumah ini kosong
Gelap sendiri beranjak sepi mengiringi mimpi-mimpi yang hilang
Hingga datang dingarai duka dalam lamunan diri

Banyak mereka yang sampai namun satu yang pergi
Untuk temani baringkan nyawamu yang tercapai
(GZLZL-020610)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar