Disini, dibibir pantai
kematianmu
Dibeku bunga es
kenangan terakhirku
Yang merasakan gorden hujan
linang air mataku
Dari mulai malam bulan
sabit hingga purnama dihatiku
Seribu pisau cobaanMu
menyayat hatiku, Tuhan
Bersedih garis dan
bintik awan diujung kasihku
Dan kau semut hitam bersinar
mentari untukku kau beri
Namun semua hanya lalu,
kini Tuhan memelukmu diangkasa surga
Pasca dirimu, jantung
rumah ini kosong
Gelap sendiri beranjak
sepi mengiringi mimpi-mimpi yang hilang
Hingga datang dingarai
duka dalam lamunan diri
Banyak mereka yang
sampai namun satu yang pergi
Untuk temani baringkan
nyawamu yang tercapai
(GZLZL-020610)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar