Rabu, 15 Mei 2013

PADAMU CINTA


Dekati aku, dengar
Detak jantungku untukmu
Lihat, kilau kasihku dibalik matamu

Kutinggal seayat kata-kata
Diuntai dalam kupu bersayap
Mulai saat cahaya dalam bayang menghangat

Noda air cintaku
Takkan hilang dalam tentrammu
Seperti embun didaun mawar
Yang terbias cahaya setelah hujan

Ayatku sebuah pengakuan tiada permintaan
Kau diam, dengar, dan hilang
Jadikan petirmu menyambar kepalaku
Pecahkan jantungku, hanguskan hati

Dulu, kau senang dengan bahagiaku
Rasakan setiap hujan dalam mendung ceriamu
Resapi setiap kehangatan dalam manis siangmu
Bahkan petik setiap bintang dimalam rindumu

Kini, sewaktu ayat kutiupkan
Kaulah orang yang mencabut listrikku
Dan aku jadi lampu yang padam
Bolak-balik di lama kematian terhembus angin tak tentu
Seperti bandul jam kelabu
Aku, men-debu disambar petir cintamu

Saat kuberpaling 'tuk ikhlas
Dengan dirimu yang menjauh
Lambaianku nostalgia dan engkau balas tragedy
Lalu seayat dirimu tertiup jatuhkanku
Kala itu aku mengerti
Kau matahari yang takkan pernah kucapai
(XMNO-070310)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar