Diatas kerikil cahaya
mata terpanas
Dibawah persegi perak
langit cokelat dan putih
Disana terbiasa
beradaptasi dengan jenuh
Disini ramai, namun
tipu
Aku berpanas tanah
lumpur
Kuingin bunga tidur
tercium daya cinta yang nyata
Tapi seakan air
membakar kertas
Sampai saat sore tetap
terpaku hingga malam
Teman ini hanya
sebatang rokokku
Dan berharap dia
menepis tipu
(ZJTJZ-010710)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar