Rabu, 15 Mei 2013

TIPU MUSLIHAT



Diatas kerikil cahaya mata terpanas
Dibawah persegi perak langit cokelat dan putih
Disana terbiasa beradaptasi dengan jenuh
Disini ramai, namun tipu
Aku berpanas tanah lumpur

Kuingin bunga tidur tercium daya cinta yang nyata
Tapi seakan air membakar kertas

Sampai saat sore tetap terpaku hingga malam
Teman ini hanya sebatang rokokku
Dan berharap dia menepis tipu
(ZJTJZ-010710)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar